• Digital Camera - Creepypasta Stories

    "Kamera Digital"

    penulis: Anonymous

    cr: creepysoldier.blogspot.com

    #####

         Salah satu kerabatku meninggal secara tiba-tiba. Aku tidak pernah bertemu dengan wanita itu. Dia memiliki seorang anak perempuan yang masin berumur empat tahun. Nama gadis kecil itu adalah Yuki. Karena ayahnya tidak bisa membesarkan anaknya seorang diri, ia meminta bibi saya untuk merawatnya.

         Yuki tidak pernah ingin ditinggalkan sendiri oleh bibiku sehingga ia selalu berada di sisinya, dan kemudian hal ini menjadi sebuah masalah. Bibi-ku tidak pernah bisa pergi kemana-mana tanpa Yuki. Dia terus menerus selalu membutuhkan perhatian. Bahkan anak perempuan bibiku mulai merasa cemburu karenanya.

         Suatu hari, bibiku mengatakan kepadaku jika ia harus pergi keluar kota selama beberapa hari, dan ia bertanya kepadaku apakah aku bisa mengasuh seorang gadis keci untuknya. Dan kemudian aku menjawab dengan senang hati. Aku tinggal sendirian dan aku bisa melakukannya dengan seseorang.

         Beberapa hari kemudian, bibiku mengantar Yuki ke apartemenku. Saat ia pergi, dia menyuruh Yuki untuk tinggal bersamaku, dan kemudian bibiku berkata kepadanya "Yuki, tolong jadi anak yang berperilaku baik, yah".

         Ketika bibiku pergi, aku mencoba berbicara dengan Yuki dan memainkan beberapa video game bersamanya, tapi perilaku gadis kecil itu sangatlah aneh. Dia punya boneka beruang terselip di lengannya dan tidak pernah melepaskan boneka itu. Dia tidak pernah tersenyum. Dia tidak pernah berbicara. Semua yang dia lakukan hanyalah duduk dan diam, disudut sambil menatap dinding. Hal itu membuat diriku merasa tidak nyaman.

         Aku mencoba mencari sesuatu untuk membuat dirinya terhibur. Aku baru saja membeli kamera digital baru dan aku memutuskan untuk membiarkannya memainkan kamera digitalku tetapi yang lama. Ketika dia melihat kamera, matanya menyala. Aku menunjukkan kepadanya bagaimana cara untuk menggunakannya dan ia kemudian pergi berkeliling apartemenku dan memotretnya. Ada senyum cerah di wajahnya.

         Malam itu, aku mengetahui seberapa sulitnya untuk mengurus Yuki. Setiap kali aku mencoba untuk meninggalkan ruangan, dia mulai menangis dan memanggil-manggil namaku. Aku tidak bisa meninggalkannya sendirian atau dia akan membuat keributan yang sangat besar. Dia bahkan bersikeras pergi ke kamar mandi denganku, yang mana hal itu sangat memalukan.

         Saat waktunya tidur, ia menolak tidur sendirian di kamar lain di apartemenku dan bersikeras ingin tidur di kamarku. Aku membacakannya dongeng sebelum tidur dan setelah beberapa saat, aku berhasil membuatnya tertidur. Saat itulah aku bisa melihat beruang teddynya. Salah satu kaki boneka itu hangus dan menghitam, seolah-olah habis terbakar, itu membuat diriku bertanya-tanya.

         Saat tengah malam, aku dibangunkan oleh suara yang aneh. Ketika aku berbalik, aku melihat bahwa ada sesuatu yang salah dengan dirinya. Tubuh gadis itu teru menerus gemetar, matanya terbuka lebar, giginya seperti menggigil, dan air mata mengalir di pipinya. Aku memeluknya erat-erta dan bertanya ada apa.

         "Dia memandangiku lagi," Dia menggumamkan.

         "Siapa yang kau maksud?" Aku berkata sambil terkejut.

         "The dark woman - wanita hitam," Jawab Yuki.

         Dia tidak berkata apapun lagi. Aku mencoba memberitahunya bahwa itu hanyalah imajinasinya saja, tetapi dia terus menggelengkan kepalanya dan terus gemetar. Butuh waktu yang sangat lama untuk menidurkannya lagi

         Keesokan harinya, ia kembali normal. Ia sangat suka bermain dengan kamera digital milikku. Saat waktunya untuk pulang, aku memberitahunya bahwa dia boleh mengambilnya. Yuki memelukku. Meskipun dia tidak berkata apa-apa, aku tahu bahwa dia sangat gembira.

         Aku mengantarkan Yuki, kerumah bibiku, dan kemudian tinggal sejenak untuk meminum teh. Bibiku berterima kasih kepadaku karena mau menjaga Yuki untuk dirinya, kemudia kami mengobrol di meja makan.

         "Gadis kecil yang malang," kata bibiku. "Dia tidak pernah mengatakan sepatah katapun semenjak ibunya meninggal.”
    Aku tidak bisa menahan rasa penasaranku. “Bagaimana bisa ibu Yuki meninggal?” tanyaku.
    Wajah bibiku berubah menjadi aneh. “Ia tewas terpanggang.”
    “Bagaimana api tersebut muncul?” tanyaku lagi.
    “Begini...” bibiku terlihat ragu, tidak berniat membicarakan hal tersebut. “Itu adalah cerita yang sangat menyedihkan. Ibu Yuki melakukan bunuh diri. Ia hidup dalam kesulitan. Ia menuangkan bensin ke sekujur tubuhnya dan mulai menyalakan api, membakar dirinya sendiri hidup-hidup.”
    “Astaga!” aku berseru. “benar-benar mengerikan!”
    “Ya,” kata bibiku. “keluarganya sangat terkejut, mereka tidak pernah membahas hal tersebut dan berpura-pura bahwa itu adalah kecelakaan. Kami mengadakan sebuah upacara pemakaman kecil tetapi hanya keluarga-keluarda dekat saja yang diundang. Yuki tidak berada di sana saat itu. Dia bahkan tidak tahu kalu ibunya telah meninggal. Dia berpikir kalau ibunya sedang melakukan liburan yang panjang. Kami tidak tega untuk mengatakan yang sebenarnya.”
    “Kasihan Yuki..” gumamku.
    Beberapa hari setelah itu, Yuki meninggal.
    Bibiku berusaha mengubah kebiasaan Yuki. Pada suatu malam, bibiku memaksa Yuki untuk tidur di kamarnya sendiri. Bahkan walaupun Yuki berteriak dan menangis, bibiku tetap meninggalkannya sendirian dan terkunci di dalam kamarnya. Pada pagi harinya, bibiku menemukan Yuki berbaring kaku di atas tempat tidurnya. Gadis kecil yang malang telah meninggal.
    Tidak ada yang mengetahui apa yang telah terjadi. Para koroner tidak dapat menentukan apa penyebab kematian Yuki. Tidak ada tanda-tanda pada tubuhnya. Keadannya benar-benar sehat. Ia telah meninggal secara misterius pada malam hari. Tidak ada penjelasan akan kematian Yuki.
    Setelah upacara pemakaman Yuki, aku kembali ke rumah bibiku. Semua orang merasa sedih. Bibiku mengembalikan kamera digital yang kuberikan kepada Yuki. Aku membawa kamera tersebut pulang. Itu adalah benda untuk mengenang Yuki.
    Kartu memori kamera tersebut telah penuh akan foto-foto yang telah Yuki ambil. Aku melihat-lihat foto tersebut, menyeka air mata yang menetes dari mataku. Ada berbagai foto dari apartmentku, foto dari rumah bibiku, foto bunga-bunga, anjing, mainan, permen... Foto- foto konyol yang diambil anak kecil.
    Kemudian, sampailah aku pada foto terakhir dan itu membuat darahku mendingin.
    Kedua tanganku gemetaran.
    Aku ingin berteriak, tetapi tidak bisa.
    Waktu yang tertera pada foto itu menunjukan bahwa foto tersebut diambil saat malam di mana Yuki tewas.
    Dan ini adalah foto terakhir yang gadis kecil malang itu ambil dengan kamera digitalku:
    More stories? Stay on my blog ^^

    1 Komentar:

  • Crawlspace - Creepypasta Stories

    Penulis: Katie H.
    Source: http://cijechan.wordpress.com

    Crawlspace: kolong atau ruangan dengan langit-langit yang sangat rendah, bertujuan untuk memberikan akses kepada pekerja bangunan untuk memperbaiki pipa atau saluran air dengan cara merangkak di dalamnya.


    Halo semua. Aku menulis cerita ini sebagai peringatan bagi kalian yang berencana hendak belajar ke luar negeri. Aku tak berniat untuk menakut-nakuti kalian agar tidak pergi, namun aku hanya ingin kalian waspada supaya hal yang sama tidak terjadi pada kalian. Kurasa aku harus menjelaskannya sedikit awal mulanya. Aku terpilih untuk berpartisipasi dalam program pertukaran pelajar selama beberapa bulan di kota Roma. Tentu saja aku merasa sangat gembira karena aku belum pernah pergi ke luar negeri sebelumnya. Jadi ini benar-benar akan menjadi petualangan bagiku.
    Aku mengepak barang-barangku dan harus kuakui, aku sedikit gugup sebab ini pertama kalinya aku meninggalkan orang tuaku dalam waktu yang cukup lama. Namun aku juga sangat bersemangat menantikan kebebasanku selama tinggal di Eropa. Dan akupun terbang selama 19 jam menuju Eropa.
    Di bandara, aku disambut oleh supervisor program pertukaran pelajar tersebut dan beberapa siswa lain yang akan belajar bersamaku. Mereka semua seumuran dan tampak sama bersemangatnya sepertiku. Setelah melalui orientasi, kamipun diberikan kunci apartemen kami.

    Beberapa bulan sebelum tiba di
    Roma, kami bertanggung jawab
     untuk menemukan apartemen yang akan kami tinggal secara online. Aku sudah memutuskan akan tinggal bersama 3 orang gadis lainnya. Mereka semuanya tampak baik dan karena kami sama-sama memiliki budget terbatas, akhirnya kami mencoba mencari apartemen termurah yang bisa kami dapatkan.
    Setelah beberapa hari mencari, kami menemukan iklan sebuah apartemen tua di Campo di Fiori. Kami benar-benar tak percaya masih ada apartemen yang tersedia di sana dengan harga yang sangat murah. Semula aku sempat merasa curiga. Namun akhirnya kami tidak memiliki pilihan lain selain menyewa apartemen itu. Kami menerima satu set kunci beserta peta agar kami menemukan letaknya. Campo merupakan tempat yang cukup dikenal di Roma sehingga kami tak kesulitan mencarinya.
    Tempat ini benar2 luar biasa. Ketika siang, tempat ini dipenuhi dengan pedagang dan ketika malam, suasana ganti dimeriahkan oleh musisi jalanan. Semua bangunan2 di sini semua
    tampak tua dan setelah 3-4 kali
    berputar-putar, akhirnya kami
    menemukan sebuah pintu kayu tua yang amat besar. Tempat ini akan menjadi rumah kami untuk 3 bulan ke depan.

    Aku memutar kunci hingga terdengar “klik” dan pintu tebal itu berayun ke dalam dengan suara berdecit yang keras. Kami kemudian menemukan sebuah tangga spiral yang panjang.
    Kami semua mengeluh. Tentu saja, seharusnya terlintas di pikiran kami. Karena apartemen ini amat tua, maka belum ada lift di sini. Maka kami harus menaiki tangga demi tangga yang tampak tak berujung, ditambah lagi saat itu kami harus membawa barang bawaan kami yang cukup berat.

    Akhirnya kami tiba di depan pintu kamar apartemen kami dan masalah lain muncul begitu kami masuk. Hanya ada 3 kamar di sana, sedangkan kami berempat. Ini berarti dua dari kami harus berbagi satu kamar. Akhirnya dengan undian, aku dan seorang gadis bernama Stephanie akan berbagi kamar. Aku tak keberatan karena Stephanie tampak seperti gadis yang baik dan pendiam, benar2 teman sekamar yang ideal. Selain 3 kamar tidur terdapat 2 kamar mandi, sebuah dapur, dan
    ruang tamu dengan satu set televisi kuno. Sekali lagi aku merasa kurang nyaman. Mengapa kamar sebagus ini memiliki harga sewa yang sangat murah.

    Kami kemudian menyadari ada bagian lain dari apartemen ini yang belum kami jelajahi. Terdapat sebuah lorong gelap dengan sebuah mesin cuci dan mesin pengering. Di belakang, terdapat sebuah pintu yang ternyata menuju kamar mandi utama. Kami berempat langsung memperebutkan kamar mandi itu. Betapa tidak, kamar mandi itu amat luas dan lengkap. Ada sebuah bathub besar yang tak tedapat di kamar lainnya.
    Akhirnya Stephanie mengusulkan bahwa karena aku dan dia harus berbagi kamar, maka masuk akal jika kami berdua yang seharusnya mendapatkan kamar mandi itu. Semua setuju dan awalnya aku merasa sangat senang.

    Namun perasaan itu berubah beberapa hari kemudian. Aku tak tahu bagaimana menjelaskannya. Namun tiap kali aku menggunakan kamar mandi itu, aku merasakan sesuatu tengah mengawasiku. Perasaan itu membuatku sangat tegang. Aku merasa, apapun yang tengah mengawasiku aku, ia sedang marah. Dia tidak menginginkan aku berada di sana dan ia ingin menyakitiku.
    Aku mulai mencoba menghindari kamar mandi itu. Aku meminta Alisha, temanku yang lain, untuk bertukar kamar mandi. Aku beralasan kamar mandi utama terlalu jauh dari kamarku. Ia dengan senang menyanggupinya.

    Namun suatu malam, saat aku sedang menggosok gigi, aku mendengar Alisha sedang memakai kamar mandinya. Aku mendengar suara cekikikan dari ujung lorong.vPastilah dua temanku yang lain sedang menggunakan kamar mandi utama. Kurasa untuk sekali-kali tak apa-apa menggunakannya, pikirku. Lagipula ada teman-temanku di sana. Akupun bergabung dengan mereka.
    Hingga di tengah percakapan, tanpa sengaja Lindsay, temanku yang lain, bersandar pada dinding dan menyadari sesuatu. Di dinding kamar mandi, terdapat sebuah pintu yang tak pernah kami sadari keberadaannya. Bahkan pintu itu dicat dengan warna yang sama dengan dinding. Jelas sang pemilik apartemen tak ingin kami menemukannya. Karena penasaran, kami mencoba membuka pintu itu. Awalnya sulit, namun dengan
    bantuan pisau lipat, kami akhirnya berhasil membuka pintu itu.
    Di baliknya terdapat sebuah ruang rangkak. Ukurannya cukup besar. Menurut perkiraanku, ruang itu bisa memuat 3 atau 4 orang.

    Stephanie dan Lindsay kemudian memanggil Alisha untuk melihat penemuan ini. Akhirnya kami menggunakannya sebagai tempat menyimpan handuk dan keranjang cucian.
    Namun pada hari-hari berikutnya, semenjak kami menemukan ruang rangkak itu, situasi berubah dari “menakutkan” menjadi “sangat menyeramkan”. Alisha lebih sering menggunakan kamar mandinya sendiri, sehingga aku akhirnya terpaksa kembali menggunakan kamar mandi utama. Ruangan itu membuatku menjadi paranoid, bahkan suara sekecil apapun akan membuatku melompat karena terkejut.
    Puncaknya ketika suatu malam aku sedang menggosok gigi sendirian di dalam kamar mandi itu, aku mendengar suara gemerisik yang sangat pelan. Seperti ada yang sedang bergerak dari dalam… ruang rangkak. Aku terdiam membeku, teror mengisi benakku. Aku segera berlari keluar dan memanggil teman-temanku.
    “Ada sesuatu … di dalam ruang
    rangkak …”

    Teman-temanku segera menemaniku masuk ke kamar mandi untuk memeriksanya. Kami kemudian menyadari bahwa jendela kamar mandi dalam keadaan terbuka. Stephanie rupanya lupa untuk
    menutupnya ketika menggunakan kamar mandi ini terakhir kali. Dan di luar kami melihat beberapa merpati di atap, tepat di atas jendela kamar mandi. Mereka semua tertawa dan kembali ke kamar mandi masing-masing.
    Mereka semua menganggap suara gemerisik yang kudengar berasal dari merpati-merpati itu, namun tidak. Tidak mungkin. Sebab saat aku
    meninggalkan kamar mandi, pintu ruang rangkak dalam keadaan tertutup.
    Dan sekarang terbuka.
    Jika memang merpati2 itu yang tadi berada di dalam ruang rangkak, bagaimana mereka masuk? Dan bagaimana mereka keluar?
    Malam itu aku merasa ada sesuatu yang sangat aneh terjadi di apartemen ini. Akupun menghubungi sahabatku yang ada di Amerika dengan menggunakan skype. Untunglah dia mau mendengarkanku dan bahkan tak sedikitpun meragukan ketakutanku. Kemudian ia meminta foto dari ruang rangkak itu untuk memastikan. Akupun melakukan apa yang ia minta. Aku membawa kameraku dan menuju ke kamar mandi, lalu mengumpulkan semua nyaliku untuk memfoto bagian dalam ruang rangkak itu, lalu segera berlari kembali ke kamarku.
    Aku menghubungkan kameraku
    dengan komputer dan mengunggah foto itu. Ketika aku akhirnya membuka gambar itu, aku langsung membeku.

    Di pojok kanan atas ruang rangkak itu, di dalam kegelapan, terlihat samar-samar sebuah wajah, memamerkan gigi-giginya. Tubuhku langsung gemetaran. Rasa takut mulai mengambil alih tubuhku. Seseorang telah mengunci makhluk itu di dalam ruang rangkak itu. Dan kami membebaskannya.
    Rasa panik menguasaiku hingga aku tak sadar teman sekamarku telah kembali. Aku segera mengunci pintu dan ketika Stephanie bertanya, aku hanya tertawa dengan gugup dan mengatakan bahwa Lindsay
    menyelinap masuk ke kamar kami dan mengambil Nutella-ku. Ia hanya tertawa dan membaringkan tubuhnya ke atas ranjang untuk tidur. Aku tak mau tidur. Aku tak mau membuatnya merasa takut seperti yang aku rasakan kini. Akupun mulai mencoba tidur. Dan satu-satunya yang bisa membuatku menutup mata malam itu adalah rasa aman karena keberadaan teman sekamarku. Namun rasa aman yang kurasakan saat itu terbukti palsu.
    Sekitar jam 2 pagi, sebuah suara
    membangunkanku. Aku selalu mudah dibangunkan oleh suara sekecil apapun. Dan suara itu terdengar seperti suara pintu didorong terbuka, diikuti suara langkah kaki yang sangat pelan. Arahnya bukan dari kamar Alisha maupun Lindsay. Arahnya dari dalam lorong. Dari dalam kamar mandi utama. Mungkin dari ruang rangkak itu.

    Rasa takutku memuncak ketika
    langkah kaki itu terdengar mendekati kamarku. Aku bisa melihat dari sela-sela yang ada di bawah pintu kamarku, sebuah bayangan tengah berdiri di luar kamarku.
    Aku tak berani bergerak. Apapun itu, ia hanya berdiri saja di luar pintu. Puncaknya ketika aku mendengar suara kenop kamar pintu diputar dari luar.
    Makhluk itu mencoba masuk ke kamarku.
    Tiba-tiba Stephanie terbangun dan menyuruhku berhenti membuat suara itu. Ia mengatakan ini sudah malam. Namun aku menjawab, bukan aku yang melakukannya. Namun ia tak peduli dan kembali tidur.
    Mungkin mengetahui Stephanie
    terbangun, suara itu berhenti.

    Hari berikutnya, aku menemuiku
    supervisorku dan mengatakan bahwa aku harus pulang hari itu juga. Ia kelihatan bingung dan mencoba mengatakan bahwa “homesick” memang sering terjadi dalam pertukaran pelajar semacam ini, namun lama-kelamaan perasaan itu akan menghilang. Namun aku tak peduli, bahkan meminta orang tuaku untuk memesan tiket penerbangan kembali ke Amerika untuk besok pagi. Walaupun kebingungan, orang tuaku pun menyanggupinya.

    Ketika kembali ke apartemen, aku mencoba mengatakan apa yang terjadi pada ketiga temanku. aku menceritakan semuanya bahkan menunjukkan foto yang kuambil. Namun tak ada yang percaya kepadaku. Mereka menganggapku seakan aku gila bahkan menuduhku memanipulasi foto itu. Mereka takkan mau pergi dari sini, aku tahu. Kesempatan belajar ke luar negeri seperti ini memang suatu kesempatan langka yang sulit diperoleh. Namun aku takkan mengorbankan nyawaku demi hal semacam itu.
    Akupun menuju ke kamarku dan
    dengan berat hati menghabiskan
    satu malam kembali di apartemen itu. Aku tak punya pilihan lain. Namun mengetahui bahwa besok aku akan kembali ke rumah membuatku sedikit tenang.

    Namun seharusnya aku tak kembali ke apartemen itu, bahkan untuk semalam saja. Sekitar waktu yang sama, jam 2 dini hari, suara itu kembali terdengar.
    Suara langkah kaki kembali terdengar mendekati kamarku. Aku bahkan kali ini bisa mendengar suara napasnya, berat dan pelan. Aku langsung terduduk dengan panik dan kemudian menyadari hal yang mengerikan. Aku belum mengunci kamarku. Makhluk itu ada di luar dan sebelum sempat melompat dan mengunci pintu, pegangan pintu membuka.
    Pintu terbuka dengan perlahan,
    menimbulkan suara berderit yang menyakitkan telinga.
    Aku membeku tenggelam dalam
    ketakutan ketika aku akhirnya melihat wujudnya. Matanya seakan menonjol dari tengkoraknya, bersinar agak
    kebiruan. Ia tak memiliki hidung,
    hanya celah kecl dimana lubang
    hidung seharusnya berada. Giginya seperti yang dimiliki manusia, namun ia tak memiliki bibir. Kulitnya kebau-abuan dan seakan hanya membungkus tulang-tulang di tubuhnya.
    Setelah berhenti di muka pintu
    sejenak, ia mulai berjalan
    mendekatiku. Ketika ia bergerak,
    suara tulang2nya memberikan suara seakan retak. Nafasnya tak hanya terdengar seperti suara mendengus, namun mengeluarkan bau yang busuk. Seperti campuran sulfur dan daging membusuk. Aku menjerit sekuat tenagaku.
    Stephanie langsung terbangun
    seketika itu juga.

    Dengan cepat makhluk itu merangkak dengan keempat kakinya dan berlari seperti laba2 keluar dari ruangan. Stephanie tak sempat melihatnya dan mulai menjerit apa masalahku. Aku mencoba menjelaskan apa yang terjadi, namun ia hanya berdiri dan sambil menutup pintu kamar. Ia menyebutku gila.
    Taksi datang menjemputku pagi-pagi buta. Bahkan matahari belumlah terbit. Tak ada satupun di antara ketiga gadis yang tinggal bersamaku mau mengantarku keluar. Aku sudah tahu hal itu akan terjadi. Namun begitu aku masuk ke dalam taksi dan kendaraan itu mulai berjalan, aku tak pernah merasa selega itu.
    Ketika aku menyandarkan kepalaku dan melihat ke jendela, mencoba memandang apartemen itu untuk terakhir kalinya. Aku bisa melihat jendela kamarku dari dalam mobil dan lagi2 aku membeku ketakutan. Di sana, di balik jendela, tampak makhluk itu. Matanya tak berkedip, terpaku ke arahku. Mulutnya yang tak berbibir melengkung, seolah sedang tersenyum. Menyeringai.
    Aku mencoba memperingatkan mereka. Aku berusaha sekuat
    tenagaku untuk memperingatkan mereka bahaya yang ada di apartemen itu. Namun tak ada yang mendengarkanku. Aku benar2 tak kuasa menghentikan apa yang terjadi berikutnya.
    Ketika aku kembali ke Amerika
    Serikat, aku mendapat telepon dari supervisorku. Ketiga teman satu apartemenku telah menghilang. Tak ada satupun yang tahu dimana mereka. Supervisorku sudah menghubungi pihak kepolisian, namun bahkan mereka pun tak dapat menemukan keberadaan ketiga temanku itu.

    Ketika mereka memeriksa apartemen, makanan2 yang ada di dalam sudah membusuk. Tak ada tanda-tanda seseorang memaksa masuk dan tak satupun barang berharga ditemukan hilang.
    Satu-satunya hal penting yang mereka rasakan ketika pertama tiba adalah bau seperti campuran sulfur dan sesuatu yang membusuk. Bau itu berasal dari kamar mandi. Seperti yang bisa kuduga, asalnya dari ruang rangkak itu. Pihak berwajib memberikan pernyataan bahwa mereka diculik. Namun aku tahu kenyataannya. Mereka sudah mati sekarang. Aku merasa bersalah karena aku tak bisa menyelamatkan mereka.
    Dengan menulis ini, aku ingin
    memperingatkan, apapun yang
    terjadi, jangan menyewa apartemen.yang berharga sangat murah di Campo di Fiori itu. Berhati-hatilah jika kalian mengunjungi Roma.
    Sekali bertemu dengannya, mungkin kalian takkan bisa meloloskan diri..Sebab di rumahku juga terdapat ruang rangkak. Dan ketika aku mulai.mencium bau belerang itu, aku memfoto bagian dalamnya dan inilah hasilnya.


    image
    Kurasa ia mengikutiku ke rumah.
    .
    More stories? Stay on my blog ^^

    0 Komentar

  • Knock On The Window - Creepypasta Stories

    Penulis: Anonim
    Source: mengakubackpacker.blogspot.co.id
    Creepypasta yang ditulis oleh penulis anonim ini menceritakan seorang pemuda yang mendengar ketukan di jendelanya terus-menerus di tengah malam. Ketika ia memeriksanya, ia akan menemukan kejutan yang sangat mengerikan.
     
    Aku terbaring di atas ranjang, sendiri, di suatu malam yang gelap dan sunyi. Aku hanya membolak-balikkan badanku di atas kasur, mencoba mencari posisi yang nyaman bagiku untuk tidur. Tubuhku sudah sangat lelah, namun entah mengapa, aku tetap tak bisa tidur. Ada sesuatu tentang malam ini yang membuatku merasa sama sekali tidak nyaman. Aku terus berguling di atas tempat tidur hingga akhirnya menemukan posisi yang cukup enak buatku untuk terlelap.

    Aku menutup mataku, namun tak ada perbedaan. Terlalu gelap di dalam kamarku untuk bisa melihat sesuatu. Jadi kupikir butuh waktu bagi mataku untuk terbiasa dengan kegelapan. Aku terbaring di sana, tak bergerak, di tengah malam yang hitam pekat. Tubuhku mulai rileks dan pikiranku kosong, dan aku benar-benar siap untuk istirahat. Namun kesunyian itu seketika musnah dan benakku langsung dibanjiri dengan bayangan menakutkan ketika suara itu terdengar.
    Tok ... tok ...
    Tak diragukan lagi itu adalah suara sesuatu mengetuk jendela kaca. Tapi tidak, tidak mungkin ada orang yang mengetuk jendela kamarku dari luar! Siapa orang yang hendak membangunkanku malam-malam begini? Berpikirlah dengan logis. Jika seseorang ingin mencuri di rumahku, mengapa ia terlebih dahulu mengetuk jendela? Mereka cukup menyelinap masuk ke dalam rumah dengan sehening mungkin. Mustahil mereka mengetuk!
    Tak ada monster di dunia ini. Aku bisa saja menengok ke arah jendela agar membuat hatiku sedikit tenang, namun aku menghadap ke arah yang berlawanan dari jendela Dan jujur, aku takut akan melihat hal yang paling aku takutkan berdiri di luar jendela, memandangiku. Namun, apa itu? Apa mungkin itu hanya burung yang terbang menabrak jendela? Tidak, itu sama sekali tidak realistis. Apakah mungkin ada sekelompok anak yang mengerjaiku malam-malam begini, mengetuk jendela dari luar sambil tertawa terpingkal-pingkal? Mungkin saja. Atau bahkan mungkin ini semua hanya imajinasiku? Mungkin aku mendengar suara angin di luar dan mengasumsikannya sebagai suara ketukan di jendela?
    Tok ... tok ....
    Tidak, itu jelas bukan imajinasiku! Anak-anak sial itu benar-benar keras kepala. Mereka tidak mau berhenti hingga melihatku bangun karena gusar. Mungkin anak-anak dengan selera humor yang sedikit sakit itu sedang menungguku di luar. Mungkin mereka akan memecahkan kaca jendela dan menyerangku. Tidak! Jangan menjadi paranoid seperti ini! Lagipula, mereka di luar, dan aku di dalam. Hingga aku mendengar suara kaca jendela pecah, aku aman. Monster itu tidak ada. Lagipula, aku belum bergerak sama sekali. Mungkin saja anak-anak itu menganggap aku sudah tertidur lelap dan akan meninggalkanku sendiri.
    Tok ... tok ....
    Tidak! Itu bukan anak-anak! Tidak ada seorang anakpun yang akan menunggu selama ini untuk mendapatkan reaksi dari seorang pria yang tinggal sendirian seperti aku. Mereka pasti akan bosan dan berpindah ke rumah lain untuk diusili. Namun jika bukan mereka, lalu siapa? Mengapa ada seorang pembunuh yang mau mengincarku? Berpikir logislah! Monster itu tidak ada. Jangan menjadi paranoid. Mereka ada di luar, aku di dalam. Hingga aku mendengar suara jendela yang pecah, aku aman. Namun jika itu bukan sesosok monster atau pembunuh berantai, apa yang menyebabkan suara itu? Mungkin sebaiknya aku berpura-pura tidur dan suara itu akan berhenti dengan sendirinya.
    Tok ... tok ....
    Oh Tuhan! Aku tak bisa memikirkan suara lain yang lebih kubenci di dunia ini selain suara ketukan di kaca jendela itu! Kumohon pergilah! Biarkan aku sendiri! Sekarang tidak ada harapan. Ia akan masuk ke sini cepat atau lambat dan melakukan hal mengerikan terhadapku. Ambil napas dalam-dalam. Lalu hembuskan pelan-pelan. Aku merasakan detak jantung di dalam dadaku mulai bersantai. Monster itu tidak ada. Ingat, mereka ada di luar. Aku di dalam. Hingga aku mendengar suara kaca jendela pecah, aku aman. Ulangi itu! Jangan biarkan ketakutan menguasaimu! Berpura-puralah tidur dan jangan bergerak sedikitpun.
    Tok ... tok ....
    Mereka di luar, aku di dalam. Hingga aku mendengar suara kaca jendela pecah, aku tahu aku aman. Monster itu tidak ada. Berpura-puralah tidur dan berdoalah agar ia segera pergi.
    Tok ... tok ....
    Mereka di luar, aku di dalam. Hingga aku mendengar suara kaca jendela pecah, aku tahu aku aman. Monster itu tidak ada. Monster itu tidak ada! Aku mulai berbisik pada diriku sendiri, “Mereka di luar, aku di dalam. Hingga aku mendengar suara kaca jendela pecah, aku tahu aku aman. Mereka di luar, aku di dalam. Hingga aku mendengar suara kaca jendela pecah, aku tahu aku aman.”
    Tok ... tok ....
    AKU TAK SANGGUP LAGI! Aku bisa menjadi gila apabila aku terus mendengar suara ketukan ini. Paling tidak jika aku melihat apa yang menyebabkan suara itu, aku akan menjadi sedikit tenang. Ambil napas dalam-dalam, aku mengulanginya untuk sekali lagi, “Mereka di luar, aku di dalam. Hingga aku mendengar suara kaca jendela pecah, aku tahu aku aman.” Aku mengambil beberapa napas dalam lagi, jantungku berdetak amat kencang hingga aku serasa bisa mendengarnya.
    Aku perlahan menoleh ke arah jendela.
    Jantungku terasa berhenti berdetak dan aku terlalu takut untuk mengeluarkan suara jeritan. Aku menoleh hanya untuk menemukan sesoeok wajah pucat dengan mata hitam kelam menatapku tajam, seakan menelanjangi jiwaku, sambil tersenyum bengis.
    Selama ini makhluk itu sudah berada di ruangan ini, sambil mengetuk-ngetuk kaca jendelaku dari dalam.
    .
    More stories? stay on my blog ^^

    0 Komentar

  • Aftepulse - Game Android Terbaru 2016 Bergrafik High Quality Apk + Obb data

    Yo sobat gamers..
    denger denger lagi pada rame ngomongin game yg satu ini ya? katanya grafik nya high quality banget. Sobat penasaran juga pingin nyobain game nya kan? ok cekidot..

    The Pulse has changed everything. The balance of power is unstable. World leaders are deploying elite squads and the time has come for you to enter the fray. Will you restore peace or ignite the largest armed conflict in history?
    THE SHOOTER
    Every detail has been especially designed to take advantage of the mobile platform, capturing the essence of the console shooter. The result is over hundreds of hours of fun and intense gameplay powered by ultra-smooth and fully customizable touchscreen controls.
    BECOME THE SOLDIER YOU WANT TO BE
    ⋆ Personalize your headgear, full body armor, equipment, and grenades or other advanced devices
    ⋆ Unleash your full potential. Power up, combine, and evolve more than 800 primary and secondary weapons with limitless possibilities
    ⋆ Choose your own battle style: Handgun, Shotgun, Assault, SMG, LMG, Sniper, Rockets
    ⋆ Show off your prestige and experience with Exclusive Series weapons like Veterans, Chrome, Nightcrawler, Dragon…
    ⋆ Master your tactics and skills in Training mode
    TOP-NOTCH MULTIPLAYER
    ⋆ Enter the fray with players using enhanced online matchmaking
    ⋆ Dive into multiple game modes!
    ⋆ Jump into photorealistic urban environments with intense close quarters combat
    ⋆ Detect and destroy enemies on the field with tactical gadgets
    CONSOLE-QUALITY FEATURES
    ⋆ AAA console-quality photorealistic third-person shooter
    ⋆ Full physically based deferred render, HDR post processing, real-time high quality shadows
    ⋆ Realistic skeletal animations and physics with ragdolls
    ⋆ PVP online matches with dedicated zone server technology for optimal player experience

    kalian gamer fps, sobat mesti wajib cicipin game ini.. dijamin grafiknya setara dengan game-game konsol. Gamer RPG mobile biasanya sangat menyukai game dengan kualitas grafis yang setara dengan game PC dan konsol, yakni rendering 3-dimensi yang halus, detil grafis seperti bayangan, tekstur, serta efek glow yang menghibur mata. Semua kriteria tersebut saya rasa sudah dipenuhi oleh Afterpulse. (Tested on hh 1 gb ram, quadcore)

    Info:Game: Afterpulse
    Full size: 593 mb (termasuk apk + obb)
    Developer: Gamevil
    Released: November 2016
    Genre: Action Shooter, FPS
    ONLINE

    (Note: game ini baru rilis, jadi jangan heran ketika memainkan nya masih terdapat bug, seperti.. tidak dapat membuka game/force close)

    Download:
    Apk + Obb data
    Playstore


    Sekian.. 

    1 Komentar:

  • Cara menambah Followers (aktif) dan Like Instagram Gratis Trik terbaru 2016 [work]

    Apa kabar sob, udah beberapa hari ini saya gk update.. maklum lah sibuk di real life. kali ini saya mau shae trik cara menambah followers instagram terbaru. Ok tanpa basa - basi lagi langsung aja..

    Langkah-langkah:
    1. Pertama, buka website instafoll.id disini 
    2. Lalu klik "Dapatkan Followers Gratis Disini"
    3. Berikutnya log in dengan akun instagram yg ingin sobat tambah followersnya. Bukan phising kok!
    (Note: Sebelum log in pastikan akun tersebut sudah ter verifikasi email dan nomer hp, kenapa? sobat sendiri akan tau nanti)
    4. Jika sudah, klik menu di pojok kiri atas.
     5. Setelah itu sobat bisa lihat pilihan "Tambah Followers" klik pilihan tersebut. Sobat juga bisa menambah like pada post instagram kalian dengan meng- klik "Tambah Likers".

    6. Tunggu beberapa detik, lalu..
    yeah.. triknya sukses!!

    Perlu diketahui ketika sobat menambah followers atau like, point yg dimiliki akan ber kurang 1 setiap pemakaiannya, tapi tenang saja karena dalam waktu beberapa jam point tersebut akan bertambah kembali ^^

    Gimana? tertarik untuk mencobanya? sekian dulu ya..

    0 Komentar

  • Download Film Horror Terbaru 2016 - Ouija: Origin Of Evil (Ouija 2) Subtitle Indonesia 720p webrip

    Sebelumnya saya berterima kasih kepada Cinemaindo.tv,.. "Ouija: Origin of Evil" adalah film kedua dari film "Ouija" yg sebelumnya telah dirilis pada tahun 2014 lalu. Film ini sudah tayang di Bioskop beberapa hari yang lalu sobat, namun kali ini saya akan share versi webripnya (720p) langsung aja,

    Sinopsis Film Ouija:



    Pada film  "Ouija: Origin of Evil  (2014)" yang pertama menceritakan tentang seorang anak yang bernama Elaine bersama empat sahabatnya yang penasaran dengan papan mainan Ouija dan mulai memainkanya.Mereka memainkan Ouija bermaksud untuk memanggil kembali arwah teman yang bernama Debbie. Kelima remaja itu merasa penasaran dan ingin bertanya mengenai penyebab kematian Debbie dan ingin mengetahui penyebab kematiannya. Namun tanpa  mereka sadari , mereka juga telah memanggil salah satu arwah jahat yang ada di rumah tersebut. Arwah Debbie memberi tahu kalau kematiannya diakibatkan oleh papan Ouija yang mereka mainkan. Dalam papan Ouija itulah bersemayam arwah jahat, yang akan menghabisi nyawa siapa saja yang memainkannya.

    Film "Ouija: Origin of Evil  (2016)" merupakan film kelanjutan dari film Ouija yang sudah rilis 2 tahun silam tepatnya pada 24 Oktober 2014.Film Ouija 2 menceritakan tentang sebuah papan yang bernama papan Ouija. Papan Ouija merupakan papan kayu yang berisi angka, huruf dan simbol, yang bisa digunakan untuk berkomunikasi dengan arwah orang yang sudah meninggal. Papan Ouija mengingatakan kita pada sebuah permainan yang ada di indonesia yang gunanya juga untuk memanggil arwah yang sudah meninggal yaitu jelangkung.walau bentuk mereka berbeda antara jelangkung dan Ouija,tapi keduanya sama-sama bisa membawa petaka bagi mereka yang memainkannya. Menurut rumor yang beredar, papan Ouija ditemukan pertama kali di China pada tahun 1100 SM. Namun, baru populer dan banyak dijual pada tahun 1890-an oleh Elijah Bond dan Charles Kennard.
     Download:
    Ouija 2 webrip 720p (Usercloud)
    note:
    subtitle telah tersedia didalam video
    zeeb, selamat mendownload dan selamat menonton :) 
    see ya!

    0 Komentar

  • Copyright © - Nisekoi - All Right Reserved

    Kurossen Blog Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan